yang menunjukkan bahwa “SMK BISA”
Beritanya :
Siswa SMK Bakti Idhata memamerkan hasil keterampilan merakit laptop “AdvanSMK”, di Pameran Pendidikan Nasional (PPN) 2009 di Gedung Depdiknas. Hasil rakitannya itu dijual dengan harga Rp 2,9 juta per unit.
Adit dan Wahyu, siswa kelas XII SMK Bakti Idhata, mampu merakit laptop dalam tempo 15 menit. “Kalau PC (personal computer) kami bisa merakitnya dalam waktu tujuh menit. Laptop ini baru kami coba rakit, jadi agak lama,” ucap Adit di stan SMK AdvanSMK.
Menurut Adit, membongkar atau merakit adalah hal biasa. Pasalnya, pelajar jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) ini sudah belajar mengenai komputer sejak kelas X.
Direktur Pembinaan SMK Depdiknas Joko Sutrisno mengatakan, siswa SMK bukan hanya merakit komputer, melainkan juga menjualnya. Pada hari pertama pameran, siswa SMK menjual 4 laptop AdvanSMK. “Laptop ini dirakit siswa di SMK. Ada 10 SMK yang merakit laptop ini antara lain SMK di Semarang, Solo, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta,” tuturnya.
Joko Sutrisno mengatakan, laptop karya SMK itu ditargetkan laku 10.000 unit. “Saat ini laptop yang sudah terjual 500 unit. Tahun depan semua siswa diharapkan menggunakan laptop dalam proses belajar,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan, pameran pendidikan untuk memperlihatkan wajah mutu dan relevansi pendidikan di Indonesia. “Pameran ini untuk menunjukkan kita tidak tercerabut dari akar budaya, sosial, ekonomi masyarakat. Relevansi dibangun dengan networking dengan dunia usaha,” katanya.
Dia mengatakan, dalam era globalisasi, kerja sama antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah harus dibangun untuk menghadapi tantangan. Sinergitas antara pendidikan, industri, dunia usaha, dan pendidikan penting untuk menunjang pembangunan.
(teruslah berprestasi SMK dan janganlah jadi pilihan kedua).
Beritanya :
Siswa SMK Bakti Idhata memamerkan hasil keterampilan merakit laptop “AdvanSMK”, di Pameran Pendidikan Nasional (PPN) 2009 di Gedung Depdiknas. Hasil rakitannya itu dijual dengan harga Rp 2,9 juta per unit.
Adit dan Wahyu, siswa kelas XII SMK Bakti Idhata, mampu merakit laptop dalam tempo 15 menit. “Kalau PC (personal computer) kami bisa merakitnya dalam waktu tujuh menit. Laptop ini baru kami coba rakit, jadi agak lama,” ucap Adit di stan SMK AdvanSMK.
Menurut Adit, membongkar atau merakit adalah hal biasa. Pasalnya, pelajar jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) ini sudah belajar mengenai komputer sejak kelas X.
Direktur Pembinaan SMK Depdiknas Joko Sutrisno mengatakan, siswa SMK bukan hanya merakit komputer, melainkan juga menjualnya. Pada hari pertama pameran, siswa SMK menjual 4 laptop AdvanSMK. “Laptop ini dirakit siswa di SMK. Ada 10 SMK yang merakit laptop ini antara lain SMK di Semarang, Solo, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta,” tuturnya.
Joko Sutrisno mengatakan, laptop karya SMK itu ditargetkan laku 10.000 unit. “Saat ini laptop yang sudah terjual 500 unit. Tahun depan semua siswa diharapkan menggunakan laptop dalam proses belajar,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan, pameran pendidikan untuk memperlihatkan wajah mutu dan relevansi pendidikan di Indonesia. “Pameran ini untuk menunjukkan kita tidak tercerabut dari akar budaya, sosial, ekonomi masyarakat. Relevansi dibangun dengan networking dengan dunia usaha,” katanya.
Dia mengatakan, dalam era globalisasi, kerja sama antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah harus dibangun untuk menghadapi tantangan. Sinergitas antara pendidikan, industri, dunia usaha, dan pendidikan penting untuk menunjang pembangunan.
(teruslah berprestasi SMK dan janganlah jadi pilihan kedua).
1 komentar:
mudah-mudahan bisa berkembang dengan membikin chipset atau cetak motherboard sendiri.
Posting Komentar
Dah bacakan nah sekarang kasih komentar dong...